Pokok-Pokok pemahaman Salaf diantaranya :
1. Mengikuti manhajnya Rasulullah  dan para Shahabatnya, yaitu dengan berpegang dengan Al-Qur’anyang diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya, dan dijelaskan kepada Shahabatnya dalam hadits-hadits yang shohih, serta menyuruh ummatnya untuk berpegang teguh dengan keduanya,beliau bersabda yang artinya :  "Aku tinggalkan bagi kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat jika berpegang dengan keduanya yakni Kitabullah dan Sunnahku …" (H.S.R. al-Hakim, Shahihul-Jami’:2934).

Namun mereka tidak memahami Al Qur’an dan Sunnah dengan akal mereka, tetapi dengan pemahaman para
shahabat Rasulullah . Hal ini tergambar dalam perkataan Imam al-Barbahari (wafat th. 329 H) yang artinya :
"Ketahuilah rahimakallah, sesungguhnya agama ini hanya datang dari Allah Tabaraka wa Ta’ala, tidak boleh dibuat dengan akal dan pemikiran manusia, ilmu hanya ada pada Allah dan Rasul-Nya . Janganlah kalian mengikuti suatu perkara dengan hawa nafsumu, supaya kamu tidak terlepas dari Islam, sesungguhnya kamu tidak punya alasan lagi, karena Rasulullah   telah menerangkan Sunnah pada ummatnya, serta menjelaskan kepada sahabatnya, merekalah al-Jama’ah, merekalah sawadul a’dhom, sawadul a'dhom adalah al-haq dan ahlul-haq, barangsiapa menyelisihi shahabat Rasulullah dalam perkara agama ini maka kafir. (Syarhus-Sunnah hal. 68).

2. Kembali kepada Kalamullah (Al Qur’an) dan perkataan Rasul-Nya  dengan pemahaman salafus-shalih ketika terjadi perselisihan, sebagai pengamalan firman Allah yang artinya :" Jika kamu berselisih dalam satu perkara kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kalian beriman kepada Allah dan Hari Akhir." (QS An-Nisaa’:59).

Dikatakan oleh Imam Mujahid dan yang lainnya yang artinya : "Ini merupakan perintah dari Allah ‘Szza wa Jalla agar semua perkara yang diperselisihkan dikembalikan kepada Al Qur’an dan as-Sunnah sebagaimana firman Allah yang artinya : "Dan apa yang kalian perselisihkan hukumnya kepada Allah". Apa yang diputuskan oleh Al-Qur’an dan AsSunnah benar maka itulah yang benar.

Firman Allah yang artinya : "Jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhir" dalam ayat ini menunjuk-kan barangsiapa yang tidak berhukum dengan Al Kitab dan As Sunnah serta tidak merujuk kepada keduanya tidaklah beriman kepada Allah dan hari akhir. ( Tafsir Ibnu Katsir )

3. Mendahulukan atau mengutamakan perkataan Allah dan Rasul-Nya atas pendapat-pendapat manusia dan tidak mempertentangkan Al Qur’an maupun As Sunnah dengan pendapat manusia, merupakan pengamalan firman Allah yang artinya :
"Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendahului Allah dan Rasul-Nya, bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Hujurat :1).Ali bin Abi Thalib dan Ibnu ‘Abbas menafsirkan ayat iniyang artinya : "Janganlah kalian berpendapat yang menyelisihi Al Qur’an dan Sunnah.". ( Tafsir Ibnu Katsir )  (Bersambung ke edisi berikutnya)
Wallahu A'lam.

 

 

 

 

 

 

halaman muka                                                                                                                                          edisi selanjutnya

 

 

 

 

 

untuk informasi

send an email

Pokok-Pokok Manhaj Salaf