"Wajib atas kalian mengikuti atsar Salaf walaupun dijauhi oleh manusia
Hati-hatilah kalian terhadap pendapat kebanyakan manusia
walaupun dihiasi perkataan yang indah"

 

            Musibah yang terus melanda kaum muslimin di negeri ini dengan bertubi-tubi, telah dapat menyebabkan semua orang mencari kambing hitam atas musibah ini, mereka saling tuduh, saling mencaci walaupun dengan cara yang dilarang oleh syariat Islam
            Saudara pembaca, kita, Ahlussunnah wal Jama’ah memiliki keyakinan bahwa apa yang terjadi di bumi ini, baik berupa musibah ataupun yang lainnya, telah ditaqdirkan oleh Allah Ta'ala dan telah tertulis di Lauhil Mahfudz. Allah Ta'ala berfirman yang artinya :

"Tiada satu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) yang menimpa dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhil mahfudz) sebelum kami menciptakannya. sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah Ta'ala Ta’ala"
(QS Al Hadid : 22)

Demikianlah Allah Ta'ala terangkan bahwa semua musibah ini terjadi dengan kehendak dan hikmahNya. Hal ini Allah Ta'ala jelaskan kepada orang yang beriman kepadaNya agar tidak merasa gusar atau berduka cita ketika mendapatkan musibah dari Allah Ta'ala Ta’ala. Allah Ta'ala berfirman yang artinya :

"(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari pada kamu. dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu.Dan Allah Ta'ala tidak menyukai setiap orang yang yang sombong lagi membanggakan diri" (QS Al Hadid :23).

            Namun perlu dicamkan bahwa sesungguhnya taqdir Allah Ta'ala terjadi dengan suatu sebab, yang tentunya dilakukan oleh manusia. Dan semua musibah yang menimpa kitapun terjadi karena sebab dosa-dosa kita. Allah Ta'ala berfirman yang artinya :

"Telah nampak kerusakan di darat dan di bumi disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah Ta'ala merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar"(QS Ar Rum :41).

        tersebarnya penyakit, terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan, berkuasanya pemerintah yang dhalim dan semua musibah yang menimpa kita adalah disebabkan oleh perbuatan-perbuatan maksiat yang kita lakukan. Rasulullah    bersabda yang artinya :

"Wahai kaum muhajirin! Ada lima perkara jika telah kalian lakukan (Aku berdoa mudah-mudahan tidak menimpa kalian), Tidaklah perzinaan telah banyak dilakukan oleh satu kaum hingga mereka melakukannya dengan terang-terangan, kecuali akan tersebar pada mereka penyakit perut dan penyakit-penyakit aneh yang tidak pernah ada pada jaman sebelum mereka. Tidaklah suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan mereka (dalam jual beli) kecuali mereka akan ditimpa oleh (masa) paceklik  yang berkepanjangan, merasakan sulitnya kehidupan dan akan dipimpin oleh penguasa yang dhalim. Tidaklah suatu kaum menentang untuk mengeluarkan zakat kecuali mereka tidak akan mendapatkan hujan dari langit, kalaulah tidak ada binatang ternak niscaya mereka tidak akan merasakan hujan. Tidaklah satu kaum memutuskan perjanjian Allah Ta'ala dan RasulNya kecuali Allah Ta'ala akan menguasakan musuh mereka hingga menjajah mereka, dan jika para pemimpin mereka tidak berhukum dengan kitab Allah Ta'ala dan tidak mau memilih apa yang Allah Ta'ala turunkan, Allah Ta'ala akan menjadikan diantara mereka perang saudara" (Hadits Shohih, lihat Silisilah hadits shahih   Syaikh Al Albani no :106).

Demikianlah ternyata apa yang menimpa kita selama ini adalah karena ulah kita sendiri, maka kewajiban kita untuk mengingkari orang-orang yang berbuat kemungkaran, Rasulullah   bersabda yang artinya :

"Barang siapa yang melihat kemungkaran ingkarilah dengan tangannya, jika tidak mampu ingkarilah dengan lisannya, jika tidak mampu ingkarilah dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman" (Hadits Shohih, Riwayat  Muslim).

Dikarenakan, apabila kita mendiamkan perbuatan mereka, kita khawatir akan terkena adzab yang Allah Ta'ala timpakan kepada mereka. karena Allah Ta'ala berfirman yang artinya :

"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak menimpa orang-orang yang zalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah Ta'ala amat keras siksaanya" (QS Al Anfal :25).

Saudara pembaca setelah kita ketahui bahwa semua kejadian di dunia dengan taqdir Allah Ta'ala, dan taqdir Allah Ta'ala terjadi dengan perantaraan amalan kita. Sesungguhnya Allah Ta'alapun telah memberikan kepada kita satu jalan yang menjadi sebab bagi kita untuk mendapatkan kemuliaan dari Allah   Ta’ala. Allah Ta'ala berfirman yang artinya :

"Jikalau seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi..."(QS Al A’raf : 96).

Rasulullah   bersabda yang artinya :

"Jika kalian telah melakukan jual beli dengan cara ‘Inah (salah satu jenis dari riba), (serta) telah senang dan cinta akan dunia hingga meninggalkan jihad di jalan Allah Ta'ala, niscaya Allah Ta'ala akan menimpakan atas kalian kehinaan, dan tidak akan menghilangkannya sampai kalian kembali (mengamalkan) agama(syariat Islam) kalian"(HSR Abu Dawud dan lainnya).

Semoga dengan Ilmu, Iman dan Taqwa kita akan mendapatkan kemuliaan dari Allah  Ta’ala dan dengan mengamalkan agama Islam ini kita akan terlepas dari kehinaan dan musibah yang selama ini menyelimuti kita
dan semoga kita dimudahkan untuk mengamalkan ajaran Islam ini dan termasuk orang-orang yang mendapat berkah dari Allah Ta'ala. Wallahu A'lam.

 

 

 

 

 

halaman muka                                                                                                                                          edisi selanjutnya

 

 

 

 

 

untuk informasi

send an email

JALAN PERSATUAN IALAH PETUNJUK RASULULLAH DAN SHAHABATNYA