"Wajib atas kalian mengikuti atsar Salaf walaupun dijauhi oleh manusia
Hati-hatilah kalian terhadap pendapat kebanyakan manusia
walaupun dihiasi perkataan yang indah"

 

Seluruh Rasul memulai dakwah mereka kepada Tauhid (Keesaan ALLAH), karena itulah tugas utama mereka sebagaimana firman Allah Ta'alayang artinya "Tidaklah diutus seseorang rasulpun sebelum engkau, kecuali Aku mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada sesembahan yang haq kecuali Aku (Allah), maka beribadahlah kepadaKu (saja)."(QS Al Anbiya:92)

Rasulullah tinggal selama 13 tahun di Makkah berdakwah kepada kaumnya untuk bertauhid dan berdo'a kepada Allah saja, diantara wahyu yang turun kepadanya yang artinya "Katakanlah (wahai Muhammad ) aku hanya ber do'a kepadaRabbku dan tidak akan menyekutukanNya."(QS Al Jin:20)

Beliau mendidik para pengikutnya dengan Tauhid sejak usia dini,seperti kepada anak pamannya yakni Abdullah bin Abbas,beliau mengajarinya yang artinya "Jika engkau minta mintakanlah kepada Allah dan jika minta tolong minta tolong minta tolonglah kepada Allah"

Tauhid adalah hakikat Agama Islam, Allah tidak akan menerima amalan seorangpun kecuali dengan tauhid. Rasulullah mengajarkan kepada shahabatnya agar mereka memulai da'wah dengan tauhid, beliau berkata kepada Muadz ketika mengutusnya ke Yaman yang artinya "Jadikanlah perkara pertama yang engkau dakwahkan adalah Syahadatu alla ilaha illallah", dalam satu riwayat lain "mentauhidkan Allah". Jadi, perkara utama yang harus didakwahkan oleh seseorang da'i adalah Tauhid, bukan hal yang lain. Namun sekarang muncul kelompok-kelompok sempalan yang orientasi dakwahnya berbeda dengan apa yang telah dijalani oleh Rasulullah ,diantara mereka ada yang lebih mementingkan persatuan ummat (contohnya: Ikhwanul Muslimin, Jamaah Tabligh), sebagian lagi berdakwah dengan niat mendirikan daulah Islamiyyah menurut versi mereka (NII dan juga Ikhwanul Muslimin),yang lainnya hanya mengajak orang untuk melakukan amalan-amalan shalat tapi tidak mengajak kepada Tauhid(Jama'ah Tabligh dan semisalnya). Mereka tidak sadar atau pura-pura tidak menyadari, bahwa sesungguhnya ummat ini tengah membutuhkan Ilmu yang benar, bukan "persatuan semu","daulah Islamiyah" atau yang lainnya. Persatuan apa yang akan diwujudkan, mungkinkah terwujud persatuan antara muwwahid (orang yang bertauhid) dan musyrik (orang yang melakukan kesyirikan), Ahlus Sunnah dan Ahlul Bid'ah, mustahil hal ini terjadi kecuali seperti firman Allah yang artinya "Engkau lihat mereka bersatu, padahal hati mereka bercerai-berai"(Al Hasyr:14)

Negara Apa yang kalian usahakan, negara Musyrikin atau negara Ahlul bid'ah ! Tidak sadarkah kalian penderitaan kaum muslimin di Aljazair, Mesir dan lainnya, karena disebabkan oleh orang-orang seperti kalian. Lihat kejadian di Afghanistan, kini orang orang seperti kalian saling berebut kekuasaan dan bahkan memerangi dan membunuh Syaikh Jamil Ar Rahman dan orang-orang Ahlus Sunnah wal Jama'ah (Salafiyah) di Kunar Afganistan,kejadian seperti inikah yang kalian cita-citakan di negeri ini??!

Ikhwan fillah, janganlah kita terseret oleh dakwah seperti ini, marilah kita belajar tauhid dan pemahaman Ahlus Sunnah wal Jamaah yang benar sesuai dengan pemahaman salafus shalih, jadilah perkara utama yang kita ajarkan kepada masyarakat kita Aqidah dan manhaj (sistem pemahaman) Ahlus Sunnah dengan metode yang diajarkan oleh Rasulullah .

Diantara kesalahan yang dilakukkan oleh da'i atau kelompok yang ada adalah da'wah mereka dengan drama atau nasyid. Ini adalah dakwah yang bid'ah (diada-adakan) tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah bahkan mengandung banyak kerusakan,diantaranya:
1.Dalam drama terkandung kedustaan,dan yang berbahaya lagi,mengolok Rasulullah
dan agama Allah Ta'ala, pada Allah telah berfirman:"Katakan (wahai Muhammad) apakah kalian berolok-olok dengan Allah,ayat dan RasulNya,sungguh kalian telah kafir...).(QS At Taubah:65)
2.  Dalam drama dan pementasannya terjadi ikhtilat (bercampurnya pria dan wanita yang bukan mahram) (masalah ini dapat ada lihat di Al Ajwibah mufiidah, Syaikh Sholeh Fauzan).
Wallahu a'lam

 

halamanmuka                                                                                                          edisi selanjutnya

 

 

 

 

 

untuk informasi

send an email

TAUHID DAKWAHNYA PARA RASUL